Coffee Morning by Election Activists in Lhokseumawe City

KOMISI Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe menggelar kegiatan bertajuk "Kopi Pagi Bersama Pegiat Pemilu' di ACC Kopi, KP3 Lama, Kota Lhokseumawe, Sabtu (24/12/2023. Dalam kegaiatn ini hadir Pj Wali Kota Lhokseumawe yang baru, Abdul Hanan serta Sekretaris Daerah, T Adnan.

Selain itu juga hadir Ketua Bawaslu, Deddy Syahputra serta anggota Bawaslu, Ayi Jufridar. Kepala Bagian Operasi Porles Lhokseumawe, Perwira Seksi Operasi Kodim 0103/Aceh Utara, Asisten III Setdako, para ketua partai politik dan sejumlah jurnalis.

Kegiatan ini sudah lama diagendakan, namun baru terlaksa hari ini disbabkan banyaknya kegiatan lain yang harus diikuti oleh Ketua dan anggota KIP Kota Lhokseumawe. "Semoga melalui kegiatan seperti ini, kita bisa lebih terbuka untuk saling berbagi informasi serta lebih dekat untuk slaing bersilaturrahmi," kata Ketua KIP, Abdul Hakim.

Sementara Pj Wali Kota, berharap para ketua dan pengurus partai politik lebih mengedepankan pola-pola yang melahirkan situasi yang sejuk dalam menjalani kontestasi ini. "Kita berharap semua memegang komitmen untuk melaksanakan pemilu yang sejuk, pemilu yang damai dan pemilu yang ceria bagi semua warga Kota Lhokseumawe," katanya.

Dalam kegiatan ini yang saya pandu sendiri ini, juga mendapat saran dan kritik dari insan jurnalis yang merasa selama ini kurang aktif memberikan informasi. "Kami tidak butuh rilis. Kami butuh informasi. Bagi saya sebagai fotografer tidak perlu rilis. Karena itu ke depannya tolong beri saya informasi jika KIP kota Lhokseumawe menggelar kegiatan atau penerimaan logistik pemilu," ujar Rhmad YD, fotografer LKBN Antara.

Rahmad menambahkan, ada ebberapa lembaga media yang tidak membolehkan wartawannya untuk menerima foto atau data dari Humas. Mereka diwajibkan untuk turun sendiri ke tempat kejadian untuk mendapatkan materi berita. "Tolong pahami kami yang termasuk dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

Beberapa wartawan lain juga menyarankan kepada Bawaslu agar tegas menindak semua pelanggaran, termasuk yang nekat memasang alat peraga kampanye di pagar rumah ibadah, kantor lembaga milik pemerintah dan tempat larangan lainnya.