Mengkritik Berujung Di Polisikan

avatar
(Edited)

Inilah negeri dimana kritik dianggap sebagai serangan. Kritik dianggap sebagai pencemaran nama baik. Para pejabat enak duduk di kursi jabatan dan menikmati gaji besar tapi mereka tak ingat bahwa kursi itu adalah sebuah tanggung jawab. Tanggung jawab itu adalah melayani masyarakat, membangung infrastruktur dan menerima keluhan.


Lantas ketika mereka duduk di kursi kuasa , mereka merasa seperti raja. Mereka merasa risih ketika di kritik. Sebenarnya mental seperti itu seperti mental anak-anak.

Jika demikian, negeri tersebut sedang mengalami kemunduran. Paling tidak kemunduran mental. Apa salah rakyat yang merasa tidak puas dengan layanan pemerintah dan mengeluh. Beribu-ribu mahasiswa berdemo tetap membuat para pejabat bergeming. Eh... cuma dikeluhin seorang tik-toker geger seluruh jajaran sampai aparat hukum diturunkan.

Ngeri-ngeri... sedap deh kalau mau mengkritik pemerintah di negeri tersebut. Gen Z ternyata sangat powerful ketika mereka menggunakan tool mereka di sosial media untuk mengkritik. Bahkan lebih powerful dari ribuan mahasiswa yang menggeruduk gedung dewan.. gak tahu lah dewan apa... .

Ungkapan seorang Bima dalam akun tik-toknya
" Gue lagi OP kalau dalam mobile legend". Gue bisa obrak-abrik Lord walaupun sendirian" ..

Gila ya... di mengibaratkan kritiknya kaya lagi maen game. Kalau saya bilang ini sih "Gokil" "Keren".

Sepertinya harus lebih banyak para mileneal dan gen z yang harus speak up dengan kondisi negeri tersebut. Mereka sekarang yang pegang peranan. Anggap saja sedang maen game dan para penguasa gak tahu permainan game tersebut. Huuh sebenarnya kekuatan gen z tersebut sangat dahsyat ya.. walaupun ada kritik kepada mereka... mahasiswa sekarang kerjanya apa gak berani turun ke jalan... Ok buat gen z dan mileneal maenkan power kalian agar negeri tersebut menjadi lebih baik. Karena di negeri tersebut masa depan kalian! Selamat berjuang adik-adik Gen Z dan mileneal.
https://www.youtube.com/shorts/YW059vqcVns



0
0
0.000
3 comments