Kelompok Intoleran Nyata Ada Di Indonesia

Kenapa orang yang belajar agama pemikiranya tambah sempit? Seharusnya orang yang mendalami agama mempunyai sifat toleransi dan welas asih yang tinggi. Namun apa yang terjadi malah sebaliknya.

Ada kelompok yang berpegang pada satu pendapat dalam beragama sehingga jika ada kelompok lain atau agama lain yang tidak sama dengan mereka dianggap sebagai kejahatan. Dan lebih parahnya, mereka berani melakukan tindakan intimidasi dan pelarangan diluar kewenanganya.

Pelarangan kegiatan ilegal adalah hak aparatur negara, bukan hak sekelompok masyarakat. Jika pelarangan itu diserahkan kepada masyarakat tanpa campur tangan aparat, yang terjadi adalah chaos dan kerusuhan antara kelompok yang dilarang dan yang melarang.

Isu-isu penggerebekan tempat hiburan malam tanpa didukung aparat adalah tindakan ilegal yang bisa memicu ketidaksetabilan keamanan. Undang-undag di Indonesia sudah mengatur tentang dunia hiburan, jika memang ada tempat hiburan yang melanggar tinggal lapor aparat, kemudian aparat tersebut yang harus menindak.

Kelompok intoleran ini mulai merambah ke tempat pendidikan agama diluar sekolah. Ada doktrin-doktrin yang diajarkan yang begitu keras sehingga menimbulkan sikap yang keras dari anak-anak yang masih belia. Hal ini tentu tidak baik untuk kedepanya karena anak-anak sudah menerima doktrin intoleransi sejak dini.

Selain melalui lembaga non formal, kelompok intoleran menyebarkan paham mereka melalui sosial media . Mungkin anda perlu mendengarkan ini jika mengalami atau mendapati doktrin yang berseliweran di sosial media.

Pada intinya, sikap saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama dan sesama agama yang berbeda pandangan menjadi kunci merajut perdamaian dan melawan sikap intoleransi dalam beragama.Agama membuat hidup menjadi damai bukan membuat hidup menjadi permusuhan. Setiap agama mengajarkan kasih sayang, kenapa bukan itu yang kita tonjolkan.