Bisakah Kita Memilih ? - Can We Choose In Life?
Kalau setiap orang boleh memilih, mungkin mereka ingin dilahirkan dari keluarga bangsawan yang kaya. Namun, setiap kita dilahirkan tanpa kita bisa memilih.
Setelah lahir, setiap manusia mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda. Disaat itulah mungkin pikiran bisa memilih. Namun benarkah kita bisa memilih apa pekerjaan kita, siapa jodoh kita dan kita akan hidup dimana? Ini adalah pertanyaan yang membingungkan.
Mungkin hal ini tak perlu ditanyakan cukup dijalani kehidupan ini. Waktu kecil, ketika kita ditanya cita-cita, kita akan menjawab menjadi tentara, polisi, doktor, insinyur dan lain sebagainya. Apa yang ada dipikiran anak adalah pilihan-pilihan hidup dan pekerjaan.
Setelah dewasa, apakah anak-anak itu menjadi apa yang mereka inginkan? Mereka hanya menginginkan tetapi pilihan hidup terkadang tak sesuai dengan keinginan. Kita ingin memilih pekerjaan yang sempurna. Pekerjaan yang memberikan gaji besar dan tidak melelahkan. Namun kenyataan kita dipaksa memilih sebuah pekerjaan yang kita tak tahu kenapa kita disitu.
Ada juga orang yang mengatakan pekerjaan ini sesuai dengan pilihanku. Namun , pilihan itu sebenarnya sudah ditentukan sedari awal dia belajar. Dengan tidak sadar, apa yang dia lakukan mengantarkan dia pada sebuah pilihan.
Kehidupan ini sebuah tanda tanya. Kita hanya menjalani apa yang harus di perankan. Secara kasat mata kita memilih sesuatu baik jodoh maupun pekerjaan. Namun saya yakin dibalik itu, pilihan kita sudah ditentukan oleh Yang Maha Mengetahui.
Oleh karena itu, ketika kita merasa sombong dengan pencapaian yang telah kita peroleh dalam karir, hal itu sangat berbahaya. Semua yang kita peroleh bisa hilang dalam sekejap ketika kita dipaksa untuk memilih. Bagaimana seorang yang muda dan sukses dengan karir yang gemilang tiba-tiba mengidap penyakit yang kelihatan ringan tetapi penyakit itu menghabiskan semua hartanya untuk berobat. Mungkinkan si pemuda yang sukses itu memilih untuk sakit? Tentu tidak.... dari mana datang penyakit itu? Dari Dia Yang Maha Kuasa. Hari ini aku sadar, pilihan yang aku jalani dalam hidup ini tak sepenuhnya datang dari pikiranku. Aku yakin bahwa semua telah ditakdirkan.
If everyone had a choice, perhaps they would want to be born into a wealthy noble family. However, each of us is born without us being able to choose.
After birth, every human being has a different way of life. That's when maybe the mind can choose. But is it true that we can choose what our job is, who is our soul mate and where will we live? This is a confusing question.
Maybe this doesn't need to be asked, just live this life. When we were little, when we were asked what our ideals were, we would answer being soldiers, police, doctors, engineers and so on. What is in the mind of the child is the choices of life and work.
When they grow up, do the children become what they want to be? They just want but life choices are sometimes not in accordance with the wishes. We want to choose the perfect job. A job that pays well and is not tiring. But the reality is that we are forced to choose a job that we don't know why we are there.
There are also people who say this job suits my choice. However, that choice was actually determined from the start he studied. Unknowingly, what he did led him to a choice.
Life is a question mark. We just live what should be played. In plain view we choose something, both a mate and a job. But I'm sure behind that, our choice has been determined by the All-Knowing.
Therefore, when we feel arrogant about the achievements we have obtained in our careers, it is very dangerous. Everything we gain can be lost in an instant when we are forced to choose. How can a young and successful person with a glorious career suddenly suffer from a seemingly mild illness but the disease consumes all of his wealth for treatment. Could the successful young man choose to be sick? Of course not.... where did the disease come from? From Him Almighty. Today I realize, the choices I make in life don't fully come from my mind. I believe that everything is predestined.
Aku yakin nasibku sekarang adalah nasib terbaikku saat ini mungkin kalau aku dikasih kaya sekarang aku juga belum siap memanfaatkannya. Bisa jadi aku akan jadi orang pelit bahkan sombong, aku percaya Tuhan Maha Pintar, DIA pasti sudah memperhitungkan takaran rejeki untuk saya.
Bagus tulisannya tentang hidup yang tidak pasti, betul hidup adalah sebuah pilihan dan pilihan tentu mengandung resiko,ambil resiko yang paling ringan. Seperti bahagia itu pilihan, kita bisa memilihnya. Begitu pula derita, keduanya bersumber dari diri kita sendiri. Terimakasih ikut komentar.salam.
Terimakasih , jangan lupa setiap posting gunakan hashtag neoxian , vyb , pob, hive-engine